Nikmat Tuhanmu yang Manakah Kamu Dustakan?

lelaki jalan

Allah berulang-ulang kali menegur kita dengan kalimat ‘Nikmat Tuhanmu yang Manakah Kamu Dustakan?’. Betapa nikmat yang telah Allah berikan begitu besar. Jikalau di hitung, niscaya tidak akan sanggup menghitungnya.

Karena begitu banyak nikmat-Nya yang bertebaran di muka bumi ini. Masih pantaskah kita sombong dengan tidak mensyukuri nikmatnya? Sungguh, tak pantaslah kita melakukan hal itu.

Kita hanyalah setitik debu di atas samudera. Sungguh, amat kecil diri ini di bumi-Nya. Udara yang sejuk, rembulan yang bersinar indah, bintang gemintang yang gemerlap cantiknya. Bukankah itu semua ciptaan-Nya yang harus di syukuri?

Sungguh indah dunia ini. Jika kita melihat dengan kaca mata iman. Planet-planet yang bertebaran di luar angkasa begitu teratur. Mereka tidak saling menabrak satu sama lain. Bahkan, mereka bertasbih memuji Tuhannya. Sedangkan kita? Sibuk dengan urusan dunia.

Allah ciptakan bumi ini sebagai tempat tinggal kita. Tempat yang dapat melindungi kita dari sengatan matahari. Tempat di mana manusia bisa tertidur dengan lelap. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah kamu dustakan?
Berulang-ulang kali Dia bertanya. Bahkan, dalam surat Ar-Rahman kalimat itu di ulang sebanyak 31 kali. Ini teguran untuk kita. Untuk orang yang lalai dan mengabaikan nikmat-Nya. Dan enggan bersyukur pada-Nya. Tuhan semesta alam.

Jika kita tidak mau bersyukur, maka janganlah tinggal di bumi-Nya. Kemanakah kita pergi? Adakah tempat yang bukan milik Allah? Tentu saja tidak. Bahkan, luar angkasa beserta galaksinya adalah milik Allah.

Seharusnya kita bersyukur karena tinggal di bumi-Nya. Dan menikmati kebesaran ciptaan-Nya. Syukur itu akan mendatangkan kebahagiaan. Maka pandai-pandailah kita mensyukuri segala nikmat yang telah di berikan-Nya. Agar hidup kita bahagia dan berkah.

sumber:islampos