Beberapa hari lalu, saya tanpa sengaja menemukan kembali salah satu buku yang di tulis almarhum kai (kakek) saya, H. Muhammad Noor, ARS. Buku ini berada di antara koleksi buku-buku perpustakaan saya. Sebuah buku yang bercerita tentang sejarah perjuangan Raja Alam Sultan Alimuddin.
Pikiran saya kembali melayang ke sekitar 20 an tahun lalu. Waktu itu saya masih berseragam merah putih. Saya masih ingat, kerap kali menghabiskan waktu bermain di rumah kai.
Kai memiliki halaman yang luas dan penuh dengan tanaman dan bunga yang rajin di rawatnya. Bagi anak perempuan seusia saya, berada di halaman kai itu sama halnya mengobarkan semangat saya. Yang saya ingat, ada tanaman bunga melati dan bunga kenanga yang harum baunya, menghiasi halaman. Hal ini membuat saya dan cucu-cucu kai lainnya, betah berlama-lama memandang halaman rumah kai.
Namun, ada lagi hal menarik yang bisa di temukan di rumah kai. Ya, kai memiliki koleksi buku-buku lengkap dan membuat saya selalu betah membacanya. Apalagi sembari membaca buku tersebut, saya bisa mengamati kai yang sibuk mengetik di di depan mesin ketik kesayangannya.
Jujur, dari pengalaman itu yang sangat berkesan di benak saya. Saya bisa melihat bagaimana binar mata kai ketika menekuni tulisannya di atas tuts mesin ketik. Setiap ketikan tuts mesin ketik, seakan menari-nari di kepala saya, dan mengajak saya untuk menulis juga.
Dan puncaknya, saya melihat berbagai karya tulis kai, termasuk buku sejarah perjuangan Raja Alam Sultan Alimuddin. Dalam hati saya pun berjanji, kelak saya akan juga menulis dan membuat buku. Walaupun saya tidak tahu bagaimana kelak hal itu akan terwujud. Namun, satu hal yang saya yakini, semua impian itu akan terwujud dengan usaha dan kerja keras.
Terima kasih Kai, telah mengenalkan indahnya jendela dunia melalui buku dan tulisan..